Believe bukan hanya sebuah kepercayaan, namun juga merupakan kekuatan untuk terus maju. Bukan hanya agar bisa move on(bergerak lagi), tapi menjadikan kita bisa moving forward (maju kedepan). Believe juga merupakan sebuah obat mujarab, dimana setiap khasiatnya akan menguatkan sendi-sendi perasaan, pikiran dan juga penfokusan kekuatan. Believe menggerakkan kita untuk melakukan hal-hal yang lebih positif, dari sekedar pelampiasan kegusaran negatif. Believe Percaya Setelah kesulitan ada kemudahan.
Believe bukan sebuah materi yang kasat mata, ia merupakan sesuatu aset yang tak tampak atau untangible asset. Pada umumnya segala sesuatu memiliki hal yang tak tampak, sebagaimana karakter, sifat, pembawaan, kebiasaan dan lain sebagainya. Namun sebenarnya hal yang tak tampak itulah yang menjadikan sesuatu itu berbeda dengan yang lainya. Maka penting bagi kita untuk mengembangkan aset tak kasat mata, sebagai modal untuk mengembangkan apa yang kasat mata.
Segala sesuatu memiliki rintanganya masing-masing. Begitupula ketika seseorang menetapkan diri untuk believe pada Allah Swt atas segala permasalahan yang ada. Kadang otak rasional kita terlalu dipaksakan sehingga tak jarang meninggalkan Tuhan. Segala permasalahan seakan bisa diselesaikan hanya dengan pemikiran, dengan modal yang kelihatan dan cara mekanistis hasil kerja otak. Memang bisa, namun kontrol akhir, hasil akhir tak bisa dipastikan oleh otak, itulah takdir.

Believe Percaya Setelah kesulitan ada kemudahan. Sudah selayaknya bila kita menginginkan sesuatu, cobalah untuk berkomunikasi dengan Allah Swt. Bukan hanya karena Dia lebih dekat daripada urat nadi, Dia pula Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia Maha Pemberi Rezeki, Pemberi Kekuatan, Laa haula walaa quwwata illa billah, tak ada daya upaya melainkan atas izin Allah Swt. Namun biasanya kita hanya tahu bahwa Allah Swt adalah Tuhan kita, belum naik pada tataran keimanan atau believe.
Bila memang kita beriman pada-Nya, sudah selayaknya segaala urusan kita minta kepada-Nya. Bukankah Dia selalu mengatakan untuk meminta apapun kepada-Nya, maka dianjurkanlah kita untuk berdo’a. Bukan malah sok pintar dengan mencari solusi sendiri. Memang bisa solusi sendiri dicari dan digunakan untuk menyelesaikan masalah, tapi percayalah itu hanya bersifat temporer/ sementara.
Ketenangan jiwa, kedamaian batin bisa diraih dengan beriman kepada-Nya. Tentunya bukan hanya tahu, melainkan juga melimpahkan segala sesuatu pada-Nya, sehingga apa yang kita lakukan dituntun oleh-Nya. Percaya bahwa dibalik segala ujian, setelah semua kegusaran dan kesulitan dalam kehidupan, ada suatu kebaikan yang akan datang, itulah believe. Wallahu a’lam bishowab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar