Kegiatan ini diawali dengan dikumpulkanya kami oleh para tokoh dusun areng-areng, pak. Nur Widodo sebagai koordinator utama, pak Bakin sebagai tokoh agama dan pak Kasan sebagai ketua rukun tetangga. Perkumpulan pertama di mushola menghasilkan bahwa dusun ini perlu penggerak dalam bidang keagamaan dan itulah kami, kemudian dipadukan juga dengan remaja musholla dimana mereka lebih mengetahui tempat tinggal sendiri.
Setelah berpadu antara kami yang disebut sebagai kaum muhajjirin, dan kaum ansor sebutan bagi remaja musholla, maka dirumuskanlah acara apa saja yang akan diadakan. Walhasil, tersusun acara lomba adzan, pidato, merangkai huruf hijaiyah, balap kelereng sendok, memasukkan paku dalam botol, dan makan kerupuk. Peringatan Isra Mi’raj 1435/2014 di dusun Areng-Areng.
Bukan perkara mudah bagi kami untuk beradaptasi dan mempersiapkan segala kebutuhan lomba dalam dua hari kedepan, namun ternyata persiapan bisa memadai dan terlaksana dengan baik. Terimakasih kami ucapkan kepada donatur, dan panitia yang telah memberikan sumbangan tenaga dan fikiran demi terlaksananya acara ini.
Acara ini dimulai malam hari setelah isya untuk lomba hafalan surat-surat pendek, kemudian pagi hari diteruskan dengan lomba adzan dan merangkai huruf hijaiyah. Sorenya, lomba balap kelereng sendok, makan kerupuk dan memasukkan paku dalam botol. Malamnya, kami mengadakan pengajian bersama masyarakat sekitar dusun. Kecil memang areanya, namun cukup memberikan pelajaran berharga bagi kami.
Bila dilihat, acara ini bukan hanya sebuah rentetan kegiatan. Namun lebih dari itu, didalamnya kami bisa lebih mengenal, mengetahui karakter satu dengan yang lainya, mengerjakan apa yang terbaik bagi terselenggaranya acara, berkonsultasi dengan tokoh masyarakat, hingga berkolaborasi dengan remaja musholla al-amin. Kesemuanya sanagt berharga, karena tidak akan didapatkan lewat bangku kuliah. Kebersamaan, tolong menolong, komitmen, pengorbanan, misi dakwah merupakan rangkaian kata indah untuk menggambarkanya.
Pelajaran menarik dari hal ini, adalah dimanapun kita tinggal, sebaik mungkin kita memberikan kontribusi bagi penduduknya. Istilah lainya, dimanapun kakimu berpijak, disitu kamu bertanggung jawab atas keislamanya. Kelebihan individual tak akan berguna bila tidak ada kebersamaan. Itulah manusia, bila tangan dengan lengan, maka seseorangg haruslah dengan teman, yang mendukung, membantu dan menyemangati kita. Memberikan kebaikan kepada oranglain, tidak akan pernah merugi, sebaliknya ia akan membuka pintu-pintu rejeki dan keberkahan dari arah yang tidak kita sangka-sangka. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar