Itulah petikan quote kemarin, jum’at 23/5/14 ketika kuliah bersama Dr. H. Nur Ali, M.Pd. Hasil karya yang hebat selalu diikuti budaya disiplin yang tinggi oleh pelakunya. Tanpa disiplin, tak mungkin seseorang maju. Andaikata dia memang maju tanpa disiplin, itu pastilah semu dan akan runtuh seiring berlalunya waktu.
Your habits it’s you! Kamu adalah kebiasaanmu. Membentuk Kebiasaan diri. Ingin jadi baik? Tumbuhkan dan biasakan kebiasaan baik. Gak mau jadi baik? Atau biasa-biasa saja, anda pasti tertinggal dan bisa jadi tergilas oleh waktu. Bila anda tidak bisa mengontrol waktu, maka waktu akan mengontrolmu.
How to shape your habits? Bagaimana merubah atau membentuk kebiasaan kita? Itulah yang menjadi pertanyaan utama. Bagi mereka dengan komitmen tinggi, “just do it!” mungkin sudah cukup. Namun, bagi orang biasa seperti saya, membuat jadwal kegiatan mungkin diperlukan. Bukan saja sebagai patokan dan jalan menuju kesuksesan, namun menjadi tolak ukur pancapaian kita dalam proses pembentukan kebiasaan.
Setelah jadwal, whats next? Do it! Lakukan jadwal yang anda buat. Ingat pepatah yang mengatakan “Siapa yang sabar akan beruntung?” ya, itu salah satu kuncinya. Bila kita sabar dalam proses, dan teetap istiqomah melaksanakanya secara terus-menerus dan berkesinambungan, maka tak ada hadiah yang patut anda dapatkan kecuali kesuksesan. Jalan ini sungguh terang dan jelas, namun hanya sedikit yang menapakinya.
Kegiatan dalam jadwal akan lebih terpatri daalam diri bila memiliki kaitanya dengan apa yang kita tuju. Ingin cepat selesai menulis skripsi atau thesis, jadwallah kegiatan menulis, ingin bugar sehat jadwallah olahraga, ingin mendapatkan hikmah dan ilmu pengnetahuan, jadwallah kegiatan baca buku dan aktifitas refleksinya. Jangan lupa juga, setiap kegiatan harus disertai ilmunya agar sukses. Siapa yang ingin sukses di dunia, maka harus dengan ilmu, begitupula sukses dalam kegiatan, harus dengan ilmu.
Classical Conditioning, sebuah teori dalam dunia psikologi, secara jelas mengatakan bahwa learning harus by association. Sebuah proses pembelajaran akan lebih berhasil bila diikuti dengan adanya stimulus yang mendorong kita melaksanakan sebuah proses aktivitas. Dalam membentuk kebiasaan, kita bisa membuat alarm, simbol atau bahkan meminta teman untuk mengingatkan kita agar melakukan jadwal yang telah direncanakan. Ketika dilakukan terus-menerus, maka kebiasaan akan muncul, dan anda tau apa yang akan anda terima bila telah terbiasa...
Halangan dan rintangan? Pastinya ada dan banyak. Kita tidak bisa malam sekitar kita, namun kita bisa mengubah prespektif dan diri kita sendiri. Kita adalah layar perahu kita sendiri. Kemanapun ombak menerpa, kemanapun angin bertiup, namun kitalah yang menentukan arah perahu kita, bukan oranglain. Keyakinan? Mutlak diperlukan! Jangan tanya mengapa? Anda akan hanyut atau tergilas tak tersisa tanpa keyakinan. Maka berdoalah, mendoakan dan meminta do’a, itulah penguat kita.
Akhirnya, selamat membuat jadwal kegiatan. Semoga kita diberikan kekuatan, istiqomah dan kesabaran dalam melaksanakanya. Quality is not an act, it is a habit [Aristotele]

Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. [al-baqoroh: 238]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar