
Filosofi Toyota dalam Memandang SDM Sumber Daya Manusia. Beberapa hari yang lalu saya meminjam buku berjudul “Toyota Talent, Mengembangkan SDM anda ala Toyota” kaarya Jeffrey K. Liker dan David P. Meier. Barusaja bab pertama dibaca, namun isinya sungguh luar biasa. Hari ini saya mencoba untuk menuliskan ringkasan bab pertama ini dalam kaitanya apa yang kita pelajari dari pengembangan sumberdaya manusia.
Toyota sebagai perusahaan tersukses di bidang otomotis, diawal pendirianya sudah memegang teguh prinsip “kami tidak hanya membangun mobil, kami membangun orang”. Setiap pembangunan produk baru, setiap prototipe, setiap cacat kualitas dalam pabrik, dan setiap aktivitas kaizen merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan orang. Intinya, mengembangkan manusia adalah tugas utama toyota sebelum yang lainya.
Prinsip ini membuat setiap manajer dan jajaran direksi yang ada harus bisa menjadi guru untuk seluruh karyawan yang bekerja dibawah kendalinya. Hal ini juga yang telah banyak dibahas dalam berbagai artikel dan buku namun sulit untuk ditiru sebuah lembaga bisnis lainya. Hal yang paling umum terjadi adalah karyawan adalah alat untuk menciptakan produk dan memajuukan bisnis, tanpa berfikiran untuk mengembangkan mereka.
Pihak Toyota berkeyakinan bahwa bakat alami seseorang hanya dapat berkontribusi sebesar 10% dari total diagram bakat yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan sisanya yang 90% adalah sebuah latihan terus-menerus sehingga ia menjadi ahli di bidangnya tersebut. Nyaris Toyota tidak membutuhkan individu yang pintar tapi pongah, namun yang bisa bekerja dengan Toyota adalah mereka yang mau memiliki hasrat untuk belajar.
Dalam perkembanganya, Toyota dianggap memiliki 14 prinsip untuk mengembangkan sebuah kerajaan bisnis yang sukses. Dan enam diantaranya berhubungan langsung dengan pengembangan sumberdaya manusia.
Kita banyak mendapati sebagian besar perusahaan yang dilakukanya adalah perjuangan mengatasi msalah, penyelesaian masalah, sejumlah solusi berumur pendek dan munculnya lebih banyak lagi masalah. Hal ini sering dikenal dengan lingkaran setan – karena tidak pernah ada hasil yang baru.
Ada tiga hal untuk mematahkan lingkaran setan tersebut, yaitu: (1) Menentukan pengetahuan yang vital, (2) Mentransfer pengetahuan yang penting, (3) dan perlunya tindak lanjut.
Beberapa orang bila ditanya mengapa Toyota bisa maju, mungkin sebagian besar jawabanya adalah karena mereka hanya mempekerjakan orang dengan kualitas tinggi. Hal ini ada benarnya, namun bila kita merujuk pada sejarah, akan ada kesimpulan baru dalam menjawwab pertanyaan tadi.
Misalnya saja Toyota pernah mengambil alih salah satu pabrik dengan performa terburuk pada sistem General Motor (GM) dan berhasil mengubahnya menjadi pabrik yang sukses. Menariknya, Toyota tetap mempertahankan 80% dari pekerja sebelumnya yang dicap sebagai terburuk dalam sistem General Motor. Padahal, dari beberapa analisis disebutkan bahwa tempat dimana pabrik itu berada adalah daerah dimana warganya berperforma terendah di Amerika.
Di Jepang, pabrik-pabrik Toyota kebanyakan berlokasi di daerah pedesaan dimana pada tahun-tahun pertama, tenaga kerjanya terdiri dari para petani miskin. Toyota sanagt berminat dalam mempekerjakan orang dengan etos kerja yang kuat. Toyota lebih memilih menempatkan pabriknya di wilayah dimana masyarakatnya sangat suka bekerja keras dan memiliki motivasi yang dibutuhkan untuk belajar dan berprestasi.
Tidak ada keraguan bahwa bekerja dengan orang dapat menjadi sangat menantang dan juga membuat frustasi. Orang lebih sulit dihadapi dibandingkan mesin atau kertas kerja. Mereka memiliki pendapat dan perasaan tersendiri. Namun, bila kita bisa mengembangkan manusia, berarti sebuah investasi untuk kemajuan jangka panjang sebuah lembaga.
Jika anda menginginkan satu tahun kemakmuran, tanamkan benih
Jika anda menginginkan sepuluh tahun kemakmuran, tanamlah pohon
Jika anda menginginkan seratus tahun kemakmuran, kembangkanlah orang
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” – Q.S. al-Hasyr: 18.
Appreciation to my father who stated to me about this
BalasHapuswebsite, this weblog is actually awesome.