Islam sebagai agama yang mengutamakan pendidikan, telah memunculkan banyak tokoh terkai bidang pendidikan ini. Kemunculanya juga beragam, dari awal penyebaran Islam, masa keemasan hingga masa modernisasi dan masa kini. Kesemuanya memiliki corak dan laatar belakang tersendiri yang mengilhami pemikiran mereka atas pendidikan Islam.
Buku yang berjudul, “Perbandingan Pendidikan Islam” ini menguraikan berbagai pemikiran pakar pendidikan Islam. Tujuan utamanya adalah untuk menelaah dan mempelajari kembali bagaimana pemikiran pendidikan Islam pada masa tersebut, hal apa saja yang patut diperhatikan, apa yang membuat maju dan mundur hingga bagaimana pemikiran tersebut berkembang.
Buku Perbandingan Pendidikan Islam ini adalah terjemahan dari buku berbahasa arab dengan judul aslinya adalah, “Dirasah Muqoronatun fi-Tarbiyah Islamiyah”. Pengarangnya adalah Ali Al-Jumbulati dan Abdul Futuh at-Tuwaanisi, kemudian yang menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah Prof. H. M. Arifin, M.Ed. buku yang diresensi ini adalah cetakan kedua pada tahun 2002, yang diterbitkan oleh PT Rineka Cipta, Jakarta.
Uraian dalam buku ini lebih menitikberatkan pada perbandingan antara berbagai pendapat diantara para tokoh dan ahli pendidikan Islam, yang dengan teori-teori pendidikan modern sekarang ini. Disamping itu, diuraikan pula pendapat-pendapat baru dari tokoh-tokoh pemikir masa lalu. Sehingga, dengan membacanya akan menambah wawasan kita tentang berbagai pemikiran tokoh dalam pendidikan Islam.
Buku ini terdiri dari 17 bab. Uraian lengkapnya adalah sebagai berikut: (1) ciri-ciri dan Tujuan Pendidikan Islam, (2) Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam, (3) Tujuan Pendidikan Islam, (4) hubungan antara Sistem Islam dan Sistem Pendidikan, (5) Kurikulum Pendidikan Islam, (6) Aliran al-Qabisi dalam Pendidikan Islam, (7) al-Kuttab (Islam) sebagai lembaga Pendidikan untuk Membentuk Kepribadian, Kebebasan dan Demokrasi, (8) Pandangan Baru al-Qabisi, (9) Ibnu Sina, (10) Sumbangan al-Ghazali sebagai Argumentator Islam, (11) Media Pendidikan Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Akhlak, (12) Gambaran Umum tentang Kehidupan Ibnu Khaldun, (13) Pandangan Ibnu Khaldun terhadap pendidikan, (14) Prinsip-prinsip Pendidikan anak yang terkandung Dalam Wasiat al-Rasyid, (15) Persamaan dan Perbedaan Pendapat, (16) Keistimewaan Sistem Pendidikan Islam, dan terakhir (17) penutup.
Kelebihan buku ini terletak pada analisis. Dimana penulis dalam suatu saat mengaitkan antara pemikiran pendidikan satu dengan yang lainya. Namun, ditempat lain penulis dengan cermat menemukan sisi kontradiksi atau apapun yang berlaian dengan pemikiran pendidikan lainya. Kemudian, pembahsan tentang pemikiran juga cukup lengkap walaupun tidak selengkap karya ilmiah ataupun desertasi.