Konsep, Pengertian dan Fungsi Manajemen Humas

Manajemen Humas (Public Relation) merupakan salah satu unit penting dalam merintis, mengembangkan serta meningkatkan mutu terhadap eksistensi Lembaga Pendidikan Islam. Dalam Artikel ini, penulis akan menjelaskan secara komprehensif mengenai konsep/teori, pengertian, dan fungsi manajemen Humas (public relation)  menurut para pakarnya dan bagaimana implementasinya dalam Lembaga Pendidikan Islam.

Konsep Manajemen Humas

Pada bagian pertama ini, kita akan membahas tentang konsep manajemen humas. Humas (hubungan masyarakat) adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konskuensi dari setiap kegiatan institusi, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan publik.[1] Arti humas dalam hal ini lebih menekankan pada aspek disiplin ilmu dan juga seni dalam membina hubungan antara organisasi dan lingkungan sekitarnya atau masyarakat.
Sedangkan menurut Hadari Nawawi, humas dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan organisasi/instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.[2] Membina hubungan baik merupakan keharusan, sehingga organisasi akan lebih mudah mencapai tujuan.

Pengertian Manajemnen Humas Menurut Para Pakar

Berikut adalah beberapa pengertian tentang Public Relations (Hubungan Masyarakat) menurut para pakar untuk mengantarkan kita memahami fungsi dan perannya dalam lembaga pendidikan Islam, diantaranya:

a.    John E. Marston

“Public relations is planned, persuasive communications designed to influence significant public”. Hubungan masyarakat adalah kegiatan komunikasi persuasive dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi public secara signifikan.[3]

b.   Frang Jefkins

Public Relations consint of all forms of planned communications, outwards and inward, between an organizations and its publics for the purposes of achieving specifict objective concerning mutual understanding. Suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi, baik yang bersifat komersial maupun yang bersifat non komersial di sektor publik (pemerintah) maupun privat (swasta).[4]
c.    Cultip M. Scott
Hubungan masyarakat adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.[5]
d.   Glen M. Broom
Mengartikan public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.[6]
e.    Mc. Elraath
Public relation adalah melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang diseponsori oleh organisasi atau lembaga.[7]
f.     Wahjosumidjo
Hubungan masyarakat adalah suatu proses pengembangan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang bertujuan memungkinkan orang tua dan warga wilayah perpartipasi aktif dan penuh arti didalam kegiatan pendidikan di sekolah.[8]
g.    Onong Uchjana Efendi
Hubungan masyarakat adalah kegiatan berencana untuk menciptakan membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi organisasi di satu pihak dan publik di pihak lain, untuk mencapainya yaitu dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik.[9]

Fungsi Manajemen Humas

Fungsi manajemen humas, tidak jauh berbeda dengan fungsi manajemen secara umum. Fungsi-fungsi ini sangat terkait dengan tujuan manajemen humas. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, tujuan manajemen humas adalah membentuk sebuah hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga mendapatkan dukungan mereka. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah yang harus ditempuh melalui manajemen humas, yaitu melalui fungsi manajemen humas yang secara garis besar meliputi: perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), penggerakan (Actuating) dan control (Controlling).
Fungsi petugas PR (Public Relation) atau PR Officer (PRO) minimal ada empat, yaitu sebagai:
    1. Communicator
Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar pesona (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuader.
    1. Relationship
Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya mengancam kelangsungan organisasi. Sebaliknya, dengan hubungan yang baik antara organisasi dan masyarakat, akan tercipta dukungan dalam mencapai tujuan.
    1. Management backup
Menunjang kegiatan departemen lain dalam organisasi seperti bagian perencanaan, keuangan, personalia, demi terciptanya tujuan bersama. Adanya bagian humas akan menjadi acuan dalam merencanakan program, pengembangan hingga evaluasi sebuah organisasi.
    1. Good image maker
Menciptakan citra organisasi dan publisitas positif. Dalam dua dekade terakhir, publik mencermati nama – nama pejabat PR yang kerap muncul sebagai nara sumber organisasi yang diwakilinya. Dalam dunia pendidikan, image maker masih menitik beratkan pada puncak pimpinan utama yaitu kepala sekolah.
Selain itu, dalam buku Effective Public Relations, oleh Scott Cutlip menyebutkan lima fungsi PR di organisasi non profit:
a.       Mengembangkan awareness dan persepsi masyarakat terhadap misi organisasi
b.      Menciptakan saluran komunikasi yang tepat dengan publik yang dilayaninya
c.       Menciptakan dan mengembangkan iklim dan budaya untuk fundraising
d.      Memformulasikan kebijakan publik yang berkaitan dengan misi organisasi
e.       Memotivasi etos kerja publik internal baik manajemen, karyawan, sukarelawan, dan mitra terkait untuk mencapai misi organisasi.[10]




[1] Frida Kusumastuti, Dasar Dasar Humas, (Jakarta: Ghalia, 2002), hlm. 15
[2] Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1996) Cet. Ke-13. hlm. 73
[3] Anggoro Linggar, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 7
[4] F. Rahmadi, Public Relations Teori dan Praktek, Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 18-19.
[5] Cultip M Scott, Effective Public Relations, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 23
[6] Cultip M Scott, Effective Public Relations, hlm. 23
[7] Mc. Elerath, Managing Syistematic and Ethical Public Relation Compaigns, (New York: Beanchmark publisher, 1997), hlm. 7
[8] Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 334.
[9] Onong Uchjana Efendi, Human Relations dan Public Relations, hlm. 55
[10] belajar-komunikasi.blogspot.com/2011/05/manajemen-public-relations.html diakses pada 26 Desember 2014

Laporan Aktualisasi Latsar: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan

Laporan Aktualisasi: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau ...