Hakikat Pendidikan Jasmani


imtaq.com - Pendidikan jasmani
pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan individu (anak) sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, tidak hanya sebagai seseorang yang terpisah antara jasmani dan rohaninya. Pada kenyataannya.  Pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang luas. Titik perhatiannya adalah asfek fisiologis dan berbagai aktivitasnya. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya; hubungan antara perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain pada diri individu manusia, tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.



Ranah Pendidikan jasmani  selalu memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut terkembangkan. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung. Karena hasil-hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi pendidikan jasmani tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik, tapi istilah pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh. Pendidikan jasmani ini karenanya harus menyebabkan perbaikan dalam pikiran dan tubuh  yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan individu manusia.

Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga domain kependidikan: psikomotor, kognitif, dan afektif. Pendidikan jasmani dapat dikatakan sebagai sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa.” Artinya, dalam tubuh yang baik diharapkan pula terdapat jiwa yang sehat, sejalan dengan pepatah Romawi Kuno: ‘Men sana in corporesano’, (pepatah Arab : العقل السالم فى جسم السالم) artinya : ‘akal yang sehat terdapat dalam jasmani yang sehat’.

Pertumbuhan jasmani terjadi semenjak individu itu dilahirkan bahkan sejak dalam kandungan. Pertumbuhan individu dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor warisan (hereditas) kedua orang tuanya, faktor alam dan faktor lingkungan tempat individu itu hidup. Karenanya terdapat perbedaan karakter antara individu yang satu dengan individu lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Aktualisasi Latsar: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan

Laporan Aktualisasi: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau ...