Perbedaan Orang Genius dan Orang Cerdas

ada perbedaan mendasan antara orang genius dan orang cerdas. Pertanyaanya, apakah kita termasuk orang genius, atau orang yang cerdas? tulisan ini hanyalah sebuah refleksi keidupan.

Tentunya kita pernah mendengar kata genius, yaitu sebutan lain dari kata pintar. Dalam kamus bahasa inggris, genius diartikan sebagai seorang yang kepandaiannya luar biasa. Biasanya, seseorang yang mendapatkan nilai tinggi di sekolah akan mendapatkn label tersebut. Apalagi anak tersebut merupakan juara kelas, pastilah julukan itu melekat kuat-kuat dalam dirinya.

Masih teringat juga pastinya sebagian besar dari kita menginginkan label dan julukan genius, terlebih dari kalangan orangtua. Hanya saja, ada orang yang mampu untuk menjadi genius atau pintar dalam kelas, sedangkan yang lainya atau malah sebagian besar kurang mampu menjadi yang demikian. Walaupun begitu, orangtua selalu berusaha untuk memotivasi dan terus mendorong anaknya untuk menjai genius dengan berbagai cara. Mulai dari iming-iming jika juara kelas hingga hukuman badan bila mendapatkan nilai merah.



Sayangnya, genius yang diukur hanyalah aspek kognitif di kelas. Kognitif menjadi primadona daripada dua kemampuan lainya, afektif dan psikomotorik. Lebih parah lagi, nilai kegeniusan seseorang ditumpukan pada seonggok nilai yang didapatkan dari tes formal. Sedangkan tes formal sendiri kini sangat diragukan kualitasnya, bahkan setinggkat UN (Ujian Nasional).Padahal, genius di kelas bukanlah jaminan untuk meraih kesuksesan masa depan. Sebagai pengingat, presentase kesuksesan hidup orang yang dulunya biasa-biasa saja cendrung lebih tinggi ketimbang orang-orang pintar di kelas. Jadi, jangan sombong dulu bila anda merasa genius, dan jangan minder juga bagi anda yang tidak pintar.

Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya. Mungkin seseorang tidak pintar di kelas, namun bisa jadi ia adalah seorang yang supel (gampang bergaul), atau seorang atlet sekolah dalam bidang olahraga, adajuga yang pintar membuat puisi, pintar menggambar dan melukis serta menata barang-barang, seorang musikal yang kreatif, orang yang cerdas ketika berinteraksi dengan alam dan lain sebagainya.


Intinya, jangan mengukur Kecerdasan dan kepintaran hanya dari segi kognitif dan nilai di kelas, tapi harus dari segala segi kecerdasan, Linguistik, Logis-Matematis, Spatial-Visual, Kinestetis, Musik, Intrapersonal, Interpersonal, Naturalis dan Ekstensionis.

Setiap kita memiliki kesemua kecerdasan diatas, hanya saja setiap orang berbeda tingkat kecerdasanya. Bisa jadi ia cerdas dalam hal logis-matematis, namun kurang cerdas dalam bidang lainya. Ada juga yang cerdas kinestetik, menjadi atlet dan olahragawan, namun mungkin di kelas ia bukanlah apa-apa.

Akhirkata, marilah kita temukan kecerdasan kita sehingga kecerdasan tersebut menjai sesuatu yang bermanfaat, memiliki nilai plus untuk diri sendiri dan orang lain, apalagi dari kecerdasan tersebut dapat melahirkan sebuah produk, itulah orang yang cerdas dalam menggunakan Kecerdasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Aktualisasi Latsar: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan

Laporan Aktualisasi: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau ...