Bagaimana Menyikapi Kekuasaan Pemimpin

Bagaimana Menyikapi Kelebihan Pemimpin

kekuasaan pemimpin -imtaqSecara kemampuan, mungkin seorang pemimpin tidak terlalu tinggi dari bawahanya. Hanya saja, ketika seorang diangkat menjadi seorang pemimpin, secara otomatis ia memiliki kelebihan daripada bawahanya. Misalnya, dalam penentuan masalah, pengambilan keputusan, persetujuan usul dan lain sebagainya.


Kelebihan yang dimiliki oleh seorang pemimpin tidak boleh membawanya kepada sikap “ingin lebih” , atau “ingin berkuasa” terhadap kelompoknya. Kelebihannya tidak boleh dijadikan alat untuk mendominasi. Seorang pemimpin harus menyadari bahwa ia memiliki kesanggupan-kesanggupan lebih daripada anggota-anggota kelompok yang dipimpinya; tetapi hal ini tidak boleh menimbulkan anggapan padanya, bahwa ialah yang merupakan sebab utama tercapainya tujuan usaha bersama itu; ia tidak boleh menganggap bahwa anggota-anggota kelompoknya tidak akan sanggup mencapai tujuan tanpa pimpinannya. Jika ia mempunyai anggapan demikian, yaitu anggapan bahwa karena kesanggupan kepemimpinan sajalah usaha itu dapat tercapai tujuannya, maka akan timbulah anggapan bahwa ialah yang paling tahu, ialah yang paling mampu, ialah yang paling bertanggung jawab, dan karena itu ialah yang berhak menentukan segala-galanya. Pemimpin demikian akan mendominasi kelompoknya, dan akan membuat kelompoknya hanya sebagai alat saja.

Kepemimpnan yang demikian bukan saja akan mengurangi dan melemahkan kesanggupan anggota-anggota kelompoknya, dan dengan demikian akan menghambat perkembangan individu-individu masing-masing, tetapi juga akan menghambat tercapainya tujuan bersama; dan akhirnya dapat menimbulkan oposisi dan obstruksi.

Setiap individu mempunyai keinginan untuk dihargai oleh individu lain. Setiap individu mempunyai  “kesadaran harga diri” (self respect), yang memerlukan penghargaan dan pengakuan dari individu-individu lain. Jika individu-individu dipaksa berkerjasama di bawah tekanan dominasi yang tidak memberikan kesempatan berkembang dan dan tanpa penghargaan/ pengakuan terhadap pribadi dan kesanggupan masing-masing, akan timbulah reaksi dari individu-individu itu. Dan reaksi ini akan berpengaruh negatif terhadap kerjasama dalam kelompok, dan terhadap pencapaian tujuan usaha bersama. Karena itu bentuk dominasi dari fihak Pemimpin harus dapat dihindarkan.


Masyarakat demokratis memerlukan Pemimpin yang demokratis pula; dan kepemimpinan yang demokratis tidak dapat dilaksanakan dalam bentuk dominasi oleh Pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Aktualisasi Latsar: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan

Laporan Aktualisasi: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau ...