Jenis-Jenis Wacana dalam Bahasa Indonesia

Jenis-Jenis Wacana Bahasa Indonesia

Berdasarkan bentuk atau jenisnya, wacana dibedakan menjadi empat.  Wacana narasi, deskripsi, eksposisi, argumentatif, dan persuasi. Berikut penjelasanya:

Wacana Narasi

Narasi adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berbentuk narasi ekspositoris dan narasi imajinatif. Unsur-unsur penting dalam  sebuah narasi adalah kejadian, tokoh, konfik, alur/plot, serta latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana.

Wacana Deskripsi

Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan/suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. Untuk mencapai kesan yang sempurna bagi pembaca, penulis merinci objek dengan kesan, fakta, dan citraan. Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu deskripsi Imajinatif/Impresionis dan deskripsi faktual/ekspositoris.

Wacana Eksposisi

Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepada pembacanya. Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran.Tahapan menulis karangan eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan, menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi, mengumpulkan data atau bahan, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan.Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan antiklimaks.

Wacana Argumentasi

Karangan  argumentasi ialah karangan yang berisi pendapat, sikap,  atau penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang logis. Tujuan karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat pengarang.Tahapan menulis karangan argumentasi, yaitu menentukan tema atau topik permasalahan, merumuskan tujuan penulisan, mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang mendukung, menyusun kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka menjadi karangan.Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola sebab-akibat, akibat-sebab, atau pola pemecahan masalah.

7 komentar:

  1. Assalaamu'alaykum... Izin copy boleh?

    BalasHapus
  2. Abdul Halim Wicaksono20 September 2011 pukul 00.02

    tentu saja boleh, asal diberi tautan ke link blog ini bila ingin dipublikasikan ulang, atau kalau uat makalah, dibri footnote ya. :)
    Saya sangat berterimakasih bila blog dan artikel di blog ini bermanfaat

    BalasHapus
  3. makasih ya atas informasinya

    BalasHapus
  4. Waahhh.. Terima kasih atas infonya :) Sangat bermanfaat :D

    BalasHapus
  5. wacana argumentasi dengan opini sama ya?

    BalasHapus
  6. Abdul Halim Wicaksono27 April 2013 pukul 15.25

    Ada Persamaan dan Perbedaanya. Persamaan Wacana Argumentasi dan Opini memerlukan kalimat pendukung yang diusung, hanya argumentasi lebih kepada objektifitas, sedangkan opini bersifat subjektif

    BalasHapus

Laporan Aktualisasi Latsar: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan

Laporan Aktualisasi: Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Kelas V SDN 006 Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau ...