One day I am dreaming to be a hero, but today this is seem awkward to me. Making tough choice, showing bravery, self-sacrifice and so on, it’s likely not my thing. Although I am in position to do it. And then I said, I don’t want to be a hero; I just want to be myself, like average people. Maybe what I said earlier is not the truth, but only statement that prove I still can’t bring the challenge.
A hero (masculine or gender-neutral) or heroine (feminine) (Ancient Greek: ἥρως, hḗrōs) is a person or character who, in the face of danger and adversity or from a position of weakness, displays courage, bravery or self-sacrifice—that is, heroism—for some greater good; a man or woman of distinguished courage or ability, admired for his/her brave deeds and noble qualities.
Anybody’s got the power
They don't see it cause they don't understand
Spin around and round for hours
You and me, we got the world in our hands
Everyday people do everyday things but I
Can't be one of them
I know you hear me now, we are a different kind
We can do anything
We could be heroes
A hero, saya selalu menyukai kata itu. Kata ini menginspirasiku untuk menjadi lebih baik, menjadi lebih dewasa, dan tumbuh membentuk seseorang yang bijak. Namun, sebagaimana setiap kemenangan, setiap kesuksesan, dan setiap keberhasilan, pastilah menyimpan kepahitan tersendiri. Kegetiran hidup, suasana yang tak menentu, dihantui keputusasaan, tantangan yang seakan menjadi jadi, dilengkapi dengan kelamnya perjalanan yang ada. Itulah yang dilalui setiap hero, tidak ada kesuksesan tanpa jerih payah. Dan jangan anda bayangkan jerih payah itu hanyalah omongan, karena ternyata lebih menyakitkan dan lebih menyesakkan ketika anda menemuinya. It’s like you stand on the edge of the earth, feel like a hell, and all off freaking, ugly, bad stuff coming to you at once.
After all, no success without sacrifice. Tiada kesuksesan tanpa pengorbanan. Bila anda sudah tau inilah faktanya, maka pelajarilah, hadapilah, sabarlah dan bila perlu tantanglah ganasnya kehidupan ini. Dari sini kita akan menjadi lebih kuat, lebih mampu menahan beban, walau harus diawali dengan tetesan airmata, cucuran keringat tiada tara, hingga perasaan yang merana. Well, when you face one, the others will follow. My advise, be strong!
Ketika merasakan itu semua, seakan diri ini tak bernilai, tak lagi terasa ada, dan mungkin lebih baik fana. Namun bila dikembalikan ke awalnya, mungkin inilah sekenario-Nya, Sang Pencipta alam semesta. Karena hidup hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Dan disaat inilah, di momen inilah kita akan lebih sadar, bahwa yang utama adalah Dia, bukan yang lainya. Ternyata Dia lah yang selalu ada, Dia lah yang paling dekat dengan kita, dan Dia lah yang tak akan pernah meninggalkan kita di saat yang paling sulit sekalipun. Astaghfirullah, ampuni hamba ini ya Allah... being with You, is the best things that I have in this life.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra`d: 28)